Besi dan Gelombang

· Dibaca 1 menit

Aduh aduh aduh
kena sampeyan sekarang
Semua jadi susah sekarang
Sampeyan sih kenceng melulu…
Tegang nabrak-nabrak…
membentur-benturkan kepala
Aduh-aduh… semua jadi berantakan

Hmmm… sampeyan berlaku sebagai besi jadi gampang dipatahkan
Sampeyan batu sih jadi gampang dipecah
Mestinya sampeyan lentur… pegas
meskipun tetap bisa dibakar

Maka menjelmalah air
Air tak bisa dilukai, air tak bisa ditusuk
air menghibur api, ia menguap,
tetapi kemudian cair kembali
Tapi kemudian kalau air dibendung
cobalah menjelma udara
Kalau udara dijaring jadilah gelombang
dan kalau gelombang disadap jadilah ruh
Ruh ke sana kemari menjadi cahaya
Cahaya menelusup ke mana saja
untuk mengubah kegelapan
Sampeyan kadang-kadang sudah benar, tapi belum baik
Dan di saat lain sampeyan sebenarnya sudah baik tapi belum benar

Waqul ja-al-haqqu wa zahaqol-bathil
innal-bathila kaana zahuqa

Kalau kebenaran telah datang
sebagaimana malam digantikan oleh siang
Kalau kebenaran telah datang
Maka yang bathil akan sirna
Akan tumbang, akan hilang

Yaa ayyatuhan-nafsul-muthmainnah
Irji’i ila Rabbiki rodliyatan mardliyyah
fadkhuli fii ‘ibadi… wadkhuli jannati…

Allah Allah kalau saudara-saudaraku itu
Pada suatu saat bisa menenteramkan jiwanya
Meredakan nafsu dunianya
Memadamkan api ambisinya
Serta meruhanikan kepribadiannya
Maka Engkau ya Allah memanggil mereka
Menawarkan kepada mereka
untuk kembali kepadaMu
Dan bergabung ke dalam
kemesraan surgaMu